Monday, July 22, 2013

Kacang Kedelai

   
 Desa Pangsan merupakan salah satu desa yang sedang giat merintis bidang pariwisata. Hal tersebut dapat dilihat dari upaya meningkatkan intensitas publikasi potensi wisata melalui pembentukan kelompok sadar wisata mekar buana. Pembentukan kelompok sadar wisata tersebut tentunya memerlukan dukungan dari berbagai sektor lainnya, termasuk sektor pertanian. Sebagai desa wisata, sektor pertanian yang terdapat di Pangsan juga memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan oleh masyarakat setempat. Potensi pertanian yang terdapat di Desa Pangsan tentunya dapat berintegrasi dengan potensi pariwisata. Sebagai daerah pariwisata tentunya Pangsan memerlukan pasokan bahan pangan secara kontinu sehingga dapat memenuhi kebutuhan pangan sektor pariwisata. Perlu diketahui bersama bahwa terdapat beberapa produk pertanian yang dihasilkan oleh sektor pertanian di Pangsan, salah satunya adalah kacang kedelai. 
     Kacang kedelai merupakan salah satu tanaman yang dihasilkan oleh petani di Desa Pangsan dan memiliki kualitas yang cukup bagus. Terdapat 3 pengelompokkan kualitas kacang kedelai yang dibudidayakan di Desa Pangsan, yakni grade A, grade B dan grade C. Perbedaan grade yang diperoleh dari hasil produksi secara umum disebabkan oleh pengaruh iklim selama pelaksanaan usahatani tersebut. Perbedaan kualitas produk kacang kedelai tersebut tentunya menyebabkan adanya selisih harga antargrade. Sebagai contoh, kacang kedelai yang bergrade A dapat dijual dengan harga Rp 6.000,00-Rp 6.500,00 per kg. Berbeda halnya dengan kacang kedelai yang bergrade B dan C hanya terjual dengan harga masing-masing Rp 5.000,00 untuk grade B dan Rp 4.000,00 untuk grade C. 
     Dalam proses produksi, secara umum petani di Desa Pangsan memerlukan 1 kg bibit kacang kedelai untuk penanaman pada lahan seluas 1 are. Bibit yang digunakan dalam budidaya kacang kedelai secara umum berjenis anjasmara. Petani biasanya mendatangkan jenis bibit tersebut dari daerah Banyuwangi-Jawa Timur. Bibit tersebut diperoleh petani dengan harga Rp 8.000,00 per kg yang telah siap tanam. Tanaman kacang kedelai yang siap panen ketika telah berumur 3 bulan yang terhitung setelah tanam. Tanaman kacang kedelai yang memiliki pertumbuhan baik akan mampu berproduksi sekitar 12-13 kg/are dalam keadaan kering. Petani Desa Pangsan biasanya menjual hasil produksinya kepada usaha pengolahan tahu dan tempe, meski demikian produksi petani Desa Pangsan tidak mampu memenuhi kebutuhan produksi usaha pengolahan tahu dan tempe sehingga pemilik usaha membeli kacang kedelai dari daerah lain. Kenyataan tersebut tentunya dapat menjadi faktor pendorong bagi warga Desa Pangsan untuk memaksimalkan potensi pertaniannya sehingga mampu mensejahterakan hidup keluarganya. 
     

0 comments:

Post a Comment