Monday, July 8, 2013

Kacang Tanah

   
Sektor pertanian di Pangsan tidak hanya mengembangkan produk kacang kedelai namun juga mengembangkan produk kacang tanah. Kacang tanah merupakan salah satu tanaman yang dihasilkan oleh petani di Desa Pangsan dan memiliki kualitas yang cukup baik. Terdapat 2 jenis  produk kacang tanah  yang dijual oleh petani Desa Pangsan, yakni dalam bentuk basah dan kering. Perbedaan kualitas produk kacang tanah tersebut tentunya menyebabkan adanya selisih harga antarjenis. Sebagai contoh, kacang tanah dalam keadaan basah hanya terjual dengan harga Rp 8.000,00 per kg. Berbeda halnya dengan kacang tanah dalam keadaan kering dapat terjual dengan harga Rp 12.000,00 per kg. 
     Dalam proses produksi, secara umum petani di Desa Pangsan memerlukan 1 kg bibit kacang tanah untuk penanaman pada lahan seluas 1 are. Bibit yang digunakan dalam budidaya kacang tanah secara umum berjenis bibit lokal. Petani biasanya memperoleh jenis bibit tersebut dari Koperasi Tegal Suci yang terletak di Petang. Terdapat 2 jenis bibit kacang tanah yang biasa dibeli oleh petani, yakni bibit yang berkulit dan tanpa kulit (biji). Bibit dengan kulit dapat diperoleh petani dengan harga Rp 12.000,00 per kg sedangkan bibit tanpa kulit dijual dengan harga Rp 23.000,00-Rp 25.000,00 per kg. Tanaman kacang tanah siap panen ketika telah berumur 5-6 bulan yang terhitung setelah tanam. Tanaman kacang tanah yang memiliki pertumbuhan baik akan mampu berproduksi sekitar 200 kg/are dalam keadaan basah dan mampu menghasilkan sekitar 70 kg/are dalam keadaan kering. Petani Desa Pangsan biasanya menjual hasil produksinya kepada para tengkulak dengan harga Rp 150.000,00 per are. Kenyataan tersebut tentunya dapat menjadi faktor pendorong bagi warga Desa Pangsan untuk memaksimalkan potensi pertaniannya sehingga mampu mengembangkan sistem pemasaran yang lebih baik dengan demikian petani dapat memperoleh keuntungan yang maksimal. 





0 comments:

Post a Comment